Hitechdaily.com – Belakangan ini, sejumlah negara termasuk dengan Indonesia sedang diramaikan dengan kehadiran media sosial terbaru yakni aplikasi baru bernama Clubhouse. Namun sayang, pengamat ragu Clubhouse aman sepenuhnya. Seperti diketahui bahwa Clubhouse sendiri adalah sebuah jejaringan sosial berbasis audio yang pada saat ini baru saja tersedia di iOs. Aplikasi ini sendiri sejatinya mirip dengan podcast. Akan tetapi perbedaan ya adalah berbincang-bincang dalam aplikasi Clubhouse mampu disiarkan secara langsung oleh sang pendengar mampu turut berinteraksi.
Untuk itu melihat adanya eksistensi yang pada saat ini semakin populer. Munculah sebuah pertanyaan apakah aplikasi Clubhouse ini sendiri menjadi akan mengancam keberadaan aplikasi lainnya yang serupa? Tidak hanya itu saja klaim aplikasi Clubhouse jika mereka sudah mengamankan sistem setelah peretas membobol dan mencuri data live audio dalam aplikasi tersebut yang diragukan oleh pengamat keamanan. Peretas dilakukan setelah aplikasi Clubhouse sendiri memberikan pengumuman bahwasannya ingin mengambil langkah dalam memastikan data pengguna tidak bisa dicuri oleh peretas atau mata-mata.
Tidak hanya itu saja peretas masuk tanpa teridentifikasi dan mampu meneruskan live streaming audio pada aplikasi Clubhouse dari berbagai macam room pada situs pihak ketiga yang dibuat sendiri. Hal tersebut diungkapkan oleh Reema Bahasa juru bicara dari aplikasi Clubhouse. Dengan demikian, para pengguna di luar Clubhouse sendiri mampu mendengarkan seluruh obrolan mereka semua. Pada saat kasus tersebut terkuak, maka Clubhouse sendiri menyatakan sudah memblokir pengguna tersebut serta memasang pengaman tambahan dalam mencegah peretasan tersebut berulang.
Kepala eksekutif internet 2.0 Robert Potter sendiri menuturkan bagaimana audio serta metadata Clubhouse tersebut ditarik ke dalam situs lain. Pelaku dibalik pencuri audio tersebut membangun adanya sistem mereka sendiri pada sekitar kit alat Javascript yang digunakan dalam mengkonflikasikan aplikasi Clubhouse ini. “Seorang pengguna mengatur cara dalam membagikan loginya dari jarak jauh dengan seluruh dunia,” tandas Kepala eksekutif internet 2.0 Robert Potter dikutip dari CNN.Indonesia.com.
Walaupun demikian peneliti ragu Clubhouse aman, tidak hanya itu saja penelitian keamanan siber menyangsikan pernyataan aplikasi Clubhouse tersebut. Stanford Internet Observatory pertama kali menemukan peretasan tersebut menyatakan bahwa pengguna sendiri harus berasumsi bahwa semuanya percakapan di Aplikasi Clubhouse sudah direkam. “Clubhouse enggak bisa memberikan janji privasi dalam percakapan yang diadakan dimana saja diseluruh dunia,” ungkap Alex Stamos, direktur SIO dan mantan kepala keamanan aplikasi Facebook dikutip dari CNN.Indonesia.
Kabarnya, Stamos dan juga timnya tersebut memperoleh konfirmasi jika aplikasi Clubhouse tersebut tergantung dengan star-up China bernama Agora Inc. Dalam menangani sebagian besar operasi back-endnya tersebut. Sementara itu aplikasi Clubhouse sendiri cuma bertanggung jawab dalam pengalaman pengguna. Seperti menambah teman hingga menemukan ruang. Untuk itu dikutip dari Los Angeles Indonesia, Agora disebut mempunyai sebuah peran vital sebab memproses lalu lintas data dan juga produksi audio aplikasi Clubhouse.
Ketergantungan dari aplikasi Clubhouse tersebut dengan star-up China inilah yang menjadi sebuah titik keraguan para peneliti. Dengan begitulah para ahli yang bekerja untuk SIO percaya jika jaminan apa saja yang dibikin oleh aplikasi Clubhouse terkait dengan lalu lintas data hingga komitmen privasi harus dipandang dengan secara skeptis. Untuk itu dikutip dari Tech Radar, bahwa SIO juga sudah menemukan masalah lainnya dalam aplikasi Clubhouse. Seperti adanya transmisi Informasi terkait pribadi seperti nomor ID Clubhouse unik pengguna hingga ID ruang obrolan pada teks biasa.
Menurut Eno salah satu Kreator Konten Youtube dirinya menyampaikan jika kehadiran aplikasi Clubhouse sendiri di media sosial berpotensi bakalan menggeser sejumlah aplikasi yang mempunyai fungsi yang sama halnya seperti Discord maupun layanan podcast. “Nah, itu makanya jadi jika dikatakan akan menggeserkan Zoom maupun Google Hangout, lebih tepatnya ini (aplikasi Clubhouse) akan menggeserkan aplikasi seperti Discord, bahkan hingga aplikasi yang menaungi Podcast,” tandas Eno Bening, dikutip dari KompasTekno. Untuk itu kegunaan dan manfaat dari aplikasi Clubhouse ini mirip sekali dengan sebuah aplikasi video conference seperti pada umumnya itu. Hanya saja yang dihadirkan bukan berupa audio, melainkan hanya suara dari para partisipan yang ada dalam aplikasi tersebut.