Hitechdaily.com – Faktor kepopuleran mobil listrik kian menjadi-jadi. Mobil listrik adalah kendaraan bertenaga listrik yang menggunakan satu atau lebih motor listrik untuk menggerakkan roda. Alih-alih menggunakan bahan bakar fosil seperti bensin atau diesel, mobil listrik mengambil energi dari baterai yang diisi ulang melalui sumber daya listrik, seperti stasiun pengisian listrik atau pengisian rumah.
Mobil listrik biasanya dianggap sebagai alternatif yang lebih ramah lingkungan dan hemat energi dibandingkan dengan kendaraan bertenaga bahan bakar fosil, karena mereka tidak menghasilkan emisi langsung dan biaya operasionalnya relatif lebih rendah. Selain itu, mobil listrik juga dikembangkan untuk menjadi kendaraan yang lebih efisien dan dapat memberikan kinerja yang serupa atau bahkan lebih baik daripada mobil konvensional. Dan dibawah ini, adalah seputar faktor kepopuleran atas larisnya mobil listrik.
Faktor Kepopuleran Mobil Listrik di Indonesia
Konsep mobil listrik sebenarnya sudah ada sejak abad ke-19, ketika Thomas Davenport, seorang penemu Amerika Serikat, menciptakan motor listrik pertama pada tahun 1834. Namun, mobil listrik modern pertama kali dikembangkan pada awal abad ke-20 oleh sejumlah pabrikan mobil, termasuk Porsche dan Mercedes-Benz. Pada saat itu, mobil listrik lebih populer daripada mobil bertenaga bahan bakar fosil karena kemampuannya untuk dioperasikan dengan tenaga listrik yang dihasilkan secara lokal.
Namun, pada tahun 1920-an dan 1930-an, kendaraan bertenaga bahan bakar fosil menjadi lebih populer karena harga bahan bakar yang lebih murah dan kemampuan mobil bertenaga bahan bakar fosil yang lebih baik dalam menempuh jarak yang lebih jauh. Akibatnya, mobil listrik mulai menurun popularitasnya dan hampir punah.
Namun, pada tahun 1990-an dan 2000-an, minat terhadap mobil listrik mulai bangkit kembali karena kekhawatiran akan perubahan iklim dan ketergantungan terhadap bahan bakar fosil. Banyak produsen mobil yang mulai mengembangkan kembali teknologi mobil listrik, dan pada tahun 2008, Tesla Motors meluncurkan mobil listrik pertama mereka, Tesla Roadster. Sejak itu, mobil listrik semakin populer dan banyak produsen mobil besar lainnya seperti Nissan, Chevrolet, dan BMW mulai memproduksi mobil listrik juga. Kesuksesan mobil listrik dapat dilihat dari beberapa faktor berikut:
- Penjualan
Penjualan mobil listrik terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir, bahkan selama pandemi COVID-19. Menurut data IEA (International Energy Agency), pada 2020, total penjualan mobil listrik di seluruh dunia mencapai 3 juta unit, meningkat sebesar 43% dari tahun sebelumnya. - Keuntungan operasional
Mobil listrik memiliki biaya operasional yang lebih rendah dibandingkan dengan kendaraan bertenaga bahan bakar fosil karena penggunaan listrik yang lebih efisien dan biaya perawatan yang lebih rendah. Hal ini memungkinkan pemilik mobil listrik untuk menghemat uang dalam jangka panjang. - Kebijakan pemerintah
Banyak pemerintah di seluruh dunia memberikan insentif dan subsidi untuk pembelian mobil listrik, serta mendorong penggunaan mobil listrik sebagai bagian dari upaya untuk mengurangi emisi karbon. - Teknologi
Kemajuan teknologi dalam hal baterai dan motor listrik memungkinkan mobil listrik untuk memiliki jangkauan yang lebih jauh dan kinerja yang lebih baik. Hal ini membuat mobil listrik semakin menarik bagi konsumen. - Kesadaran lingkungan
Kesadaran akan pentingnya perlindungan lingkungan semakin meningkat, dan banyak konsumen yang ingin memilih kendaraan yang lebih ramah lingkungan dan berkontribusi pada pengurangan emisi karbon. - Inovasi
Produsen mobil terus berinovasi dan mengembangkan teknologi mobil listrik, seperti baterai dengan kapasitas lebih besar dan pengisian daya yang lebih cepat, serta meningkatkan pilihan model mobil listrik untuk berbagai kebutuhan.
Tesla Model S adalah mobil listrik yang memiliki jangkauan terjauh, mencapai sekitar 647 km dengan sekali pengisian daya. Pada 2019, total penjualan mobil listrik di seluruh dunia mencapai lebih dari 2 juta unit. Mobil listrik dapat memperpanjang masa pakai baterai dengan mengaktifkan mode regeneratif, yang memungkinkan mobil mengubah energi kinetik menjadi energi listrik saat memperlambat.
Mobil listrik tidak hanya menghasilkan emisi nol saat dikendarai, tetapi juga menghasilkan kebisingan yang lebih rendah dibandingkan dengan kendaraan konvensional. Selain itu, mobil listrik bukan hanya untuk mobil penumpang, tetapi juga digunakan untuk truk, bus, dan bahkan pesawat.
Mobil listrik bukan hanya dikenal sebagai kendaraan ramah lingkungan, tetapi juga sebagai kendaraan yang lebih aman, karena bobot baterai dapat menambah stabilitas kendaraan dan menurunkan risiko kecelakaan. Tidak berhenti di situ saja, mobil listrik dapat diisi ulang di rumah menggunakan colokan listrik biasa, yang memungkinkan pemilik mobil listrik untuk mengisi ulang mobil tanpa pergi ke stasiun pengisian listrik.
Dengan faktor-faktor kepopuleran mobil listrik ini, mobil listrik terus mendapatkan popularitas dan diharapkan akan semakin sukses di masa depan.